Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Dari Madrasah ke Meja Kebijakan: Guru MIN 2 Kota Malang Terlibat dalam Uji Buku Teks PAI dan Bahasa Arab

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

03 - Nov - 2025, 15:38

Placeholder
Ikke Nilova El Hasany dan Mukminatul Layyinah, dua guru MIN 2 Kota Malang yang turut andil dalam Uji Publik Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, di Hotel Voco Setiabudi, Bandung (ist)

JATIMTIMES - Di ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Malang, Ikke Nilova El Hasany dan Mukminatul Layyinah setiap hari berbagi makna kata, memperkenalkan bahasa Arab bukan hanya sebagai pelajaran, tapi sebagai jembatan pemahaman. Kini, dua pendidik itu melangkah keluar dari dinding madrasah menuju forum nasional, membawa suara para guru daerah ke meja perumusan kebijakan pendidikan.

Mulai 30 Oktober hingga 1 November 2025, keduanya bergabung dengan para akademisi, kepala madrasah, dan guru berprestasi dari berbagai provinsi di Indonesia dalam Uji Publik Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab yang diselenggarakan oleh Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, di Hotel Voco Setiabudi, Bandung.

Baca Juga : Ribuan Pelajar Kelas XII SMA/SMK Sederajat se-Kota Batu Mulai Jalani Tes Kemampuan Akademik

Forum ini bukan sekadar ajang membahas isi buku. Ia menjadi tempat di mana pengalaman kelas bertemu kebijakan pusat; tempat di mana praktik nyata pembelajaran di madrasah diuji, dikaji, dan diterjemahkan ke dalam halaman-halaman buku teks yang akan digunakan jutaan siswa di seluruh Indonesia.

Ikke Nilova mengaku tak menyangka akan dipercaya menjadi bagian dari proses sebesar ini. “Rasanya seperti membawa suara para guru dari ruang kelas kami ke tingkat nasional. Kami ingin memastikan buku teks yang disusun bukan sekadar teori, tapi benar-benar membantu siswa memahami bahasa dan nilai Islam dengan cara yang kontekstual dan komunikatif,” tutur Ikke.

Baginya, pendidikan Bahasa Arab bukan soal hafalan dan tata bahasa semata, melainkan latihan berpikir dan berkomunikasi yang menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan pemahaman lintas budaya. Ia percaya, penyempurnaan buku teks akan berdampak langsung pada cara guru mengajar dan cara siswa memahami makna belajar.

Sementara itu, Mukminatul Layyinah melihat kegiatan ini sebagai ruang refleksi bagi para pendidik madrasah. "Uji publik ini membuka wawasan kami tentang arah literasi keislaman di era digital. Buku tidak lagi hanya menjadi sumber bacaan, tapi menjadi panduan hidup belajar yang adaptif dan inspiratif,” ujarnya dengan semangat.

Ia menekankan pentingnya pembaruan isi dan metode agar madrasah tidak tertinggal dari arus digitalisasi pendidikan. Guru, katanya, perlu diberi ruang untuk menyuarakan pengalaman lapangan agar kebijakan yang lahir tidak terlepas dari realitas siswa.

Partisipasi dua guru MIN 2 Kota Malang ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi madrasah mereka. Kepala MIN 2 Kota Malang, Nanang Sukmawan menyampaikan apresiasinya atas kiprah keduanya, menilai bahwa keikutsertaan mereka menandai babak baru keterlibatan madrasah dalam pembangunan mutu pendidikan nasional.

Baca Juga : Tata Tertib TKA 2025: Ketentuan, Jadwal Ujian, dan Mata Pelajaran yang Diujikan

“Kami berharap pengalaman mereka akan menular pada guru-guru lain, memantik semangat untuk terus berinovasi dan berkontribusi di tingkat nasional, termasuk juga semakin memajukan madrasah, khususnya MIN 2 Kota Malang” ujarnya.

Lebih jauh, kegiatan seperti ini menunjukkan arah baru pendidikan madrasah di Indonesia: bukan lagi sekadar pelaksana kurikulum, tetapi mitra aktif dalam menyusun dan mengawal kualitasnya. Dengan hadirnya guru-guru muda yang kritis dan reflektif, madrasah menjadi bagian dari ekosistem kebangsaan yang terus tumbuh dan belajar.

Ikke dan Mukminatul telah kembali ke Kota Malang dengan segudang ide dan semangat baru. Mereka membawa pesan bahwa kualitas pendidikan tak hanya lahir dari pusat kebijakan, tetapi juga dari dedikasi guru-guru di ruang kelas kecil, yang saban hari menyalakan cahaya belajar dalam kesederhanaan.


Topik

Pendidikan min 2 kota malang bahasa arab uji publik buku teks utama agama islam guru min 2 kota malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Situbondo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan