JATIMTIMES – Di tengah tantangan ekonomi digital yang kian kompleks, Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menegaskan komitmennya mencetak lulusan akuntansi yang tidak sekadar piawai mengelola angka, tetapi juga bermental wirausaha dan peka pada isu keberlanjutan. Hal itu tampak dalam kegiatan Kuliah Tamu Program Studi Akuntansi bertema “The Future Generation of Accountpreneurship” yang digelar di Aula Terbuka Unisba, Sabtu, 27 September 2025.
Sejak pagi, suasana kampus terbesar di Blitar Raya itu tampak semarak. Mahasiswa berdatangan untuk mengikuti rangkaian acara yang dibuka dengan registrasi, kemudian prosesi pembukaan oleh pembawa acara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Mars Unisba. Seremoni sederhana namun khidmat itu menjadi pintu masuk menuju diskusi yang lebih serius tentang bagaimana membentuk generasi accountpreneur, yakni akuntan yang juga berjiwa wirausaha dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Baca Juga : Jaksa Tuntut 15 Tahun, Pelaku Pembunuhan Faiz di Jombang Divonis 6 Tahun Penjara
Kaprodi Akuntansi Unisba Blitar, Endah Masrunik, SE., MM., dalam sambutannya menegaskan bahwa kuliah tamu ini bukan sekadar agenda rutinitas akademik. Ia menyebut forum semacam ini dirancang untuk memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa agar tidak terjebak dalam teori belaka.
“Mahasiswa perlu melihat akuntansi dari perspektif luas, tidak hanya sebagai profesi teknis, tapi juga sebagai sarana membangun peluang usaha yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Nada serupa disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi, Suprianto, SE., MM. Ia menekankan bahwa pendidikan tinggi harus mampu membaca arah pembangunan nasional, terutama dalam hal penguatan sumber daya manusia. Menurutnya, Blitar sebagai daerah yang sedang bertumbuh membutuhkan lebih banyak wirausaha muda yang berbasis pengetahuan. “Kami ingin mahasiswa akuntansi tidak berhenti pada gelar sarjana. Mereka harus siap menjadi agen pembangunan, baik melalui dunia usaha maupun sektor pemerintahan,” tuturnya.
Materi pertama disampaikan Haryono, SE., penyuluh lingkungan hidup Kota Blitar. Ia membawa perspektif segar tentang akuntansi lingkungan dan kaitannya dengan kewirausahaan. Menurutnya, bisnis modern tak lagi bisa berdiri sendiri tanpa memperhitungkan dampak terhadap alam. Ia mencontohkan, perusahaan yang mampu mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan dalam laporan keuangannya justru akan lebih dipercaya oleh investor maupun konsumen. “Akuntansi lingkungan bukan hanya laporan, tetapi instrumen membangun keberlanjutan. Generasi muda harus belajar melihat peluang bisnis dari isu lingkungan,” kata Haryono.
Paparan itu membuat mahasiswa menyadari bahwa ilmu akuntansi tidak kaku. Justru dari disiplin inilah muncul ruang inovasi: bagaimana mengelola limbah sebagai sumber pendapatan, bagaimana menghitung efisiensi energi dalam proses produksi, hingga bagaimana mencatat biaya sosial yang dikeluarkan perusahaan untuk menjaga hubungan dengan masyarakat.
Materi kedua dibawakan oleh Dr. Whedy Prasetyo, Doktor Akuntansi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Ia menjelaskan teori akuntansi dalam membangun entrepreneur muda di era digital dan keberlanjutan. Dalam paparannya, Whedy menekankan bahwa revolusi digital telah mengubah hampir semua aspek dunia usaha. Teknologi, menurutnya, bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan sudah menjadi inti dari strategi bisnis.
Baca Juga : Pemkot Blitar Perkuat Peran Bakohumas, Wali Kota Mas Ibin: Good News Harus Didahulukan
“Entrepreneur hari ini dituntut untuk menguasai digital mindset. Jika tidak, mereka akan tertinggal,” ujarnya.
Ia menambahkan, era keberlanjutan menghadirkan tantangan sekaligus peluang. Mahasiswa akuntansi, kata dia, harus mampu mengombinasikan kompetensi analitis dengan kreativitas wirausaha. “Kita butuh accountpreneur yang berani memimpin perubahan, yang paham teknologi sekaligus memiliki tanggung jawab sosial,” tambahnya.
Kuliah tamu ini membuka wawasan mahasiswa sekaligus menegaskan peran Unisba Blitar sebagai kampus terbesar di Blitar Raya. Dari forum inilah lahir inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi accountpreneur berwawasan digital dan peduli lingkungan, siap menjadi motor pembangunan daerah.
