JATIMTIMES - Penikmat seni rupa di Kota Malang kembali mendapat sajian apik dalam pameran “Nyam8ung” yang resmi dibuka di Gedung Dewan Kesenian Malang (DKM), Sabtu (20 September 2025). Pameran ini menghadirkan sekitar 55 karya seni dari berbagai komunitas.
Pameran yang berlangsung hingga Jumat (26/9/2025) sekaligus menjadi ajang checkpoint bagi para seniman dalam perjalanan berkaryanya.
Baca Juga : Graha Bangunan Blitar Tawarkan Pilihan Kabinet dan Wastafel Modern untuk Kamar Mandi Stylish
Ketua pelaksana, R Eka Prasetya, menuturkan bahwa “Nyam8ung” lahir bukan dari komunitas formal, melainkan dari pertemanan cair antar seniman yang memiliki semangat sama, yakni menggambar dan terus berproses.
“Awalnya kami hanya sekadar berkumpul, tanpa keanggotaan resmi. Siapa pun bisa bergabung, keluar, atau kembali sesuai kesibukan masing-masing. Jadi sifatnya fleksibel, tapi semangat berkarya tetap menyala,” ungkap Pras.
Tiga komunitas utama ikut berpartisipasi, yakni Sketndekkene, Teras Gambar, dan Konco Sket dari Kepanjen. Pameran ini juga menggandeng Kelas Sabtu DKM untuk memperkaya ragam karya yang dipamerkan.
Teras Gambar menampilkan karya dengan media beragam, mulai krayon, cat air, hingga pewarna alternatif. Kemudian Konco Sket memiliki gaya mirip Sketndekkene, namun dengan nuansa khas Kepanjen.
Tidak seperti pameran lain yang kerap menekankan tema filosofis, Nyam8ung justru memilih pendekatan sederhana. Nama “Nyam8ung” lahir dari hasil voting internal seniman, menggambarkan bagaimana proses kreatif mereka terus berlanjut, serius, santai, namun konsisten.
“Harapannya, pameran ke-8 ini bisa benar-benar ‘nyambung’ ke depan. Bukan hanya soal karya yang berkembang, tetapi juga soal persahabatan dan konsistensi berkarya bersama,” tambah Pras.
Baca Juga : Dukung Kemandirian Difabel, MPM Honda Jatim Gelar Pelatihan Mekanik
Lebih dari sekadar memamerkan karya, Nyam8ung disebut sebagai “jejak perjalanan” para seniman. Setiap edisi selalu menghadirkan catatan baru, seperti perkembangan teknik, kolaborasi, hingga pelajaran berharga dari proses kreatif mingguan yang mereka jalani.
Pengunjung dapat menikmati sekitar 55 karya seni individu maupun kelompok, termasuk beberapa karya interaktif yang memungkinkan audiens merasakan pengalaman berbeda dari pameran konvensional.
Dengan suasana cair namun penuh semangat, “Nyam8ung” edisi ke-8 ini sekaligus menegaskan bahwa Malang masih menjadi salah satu episentrum seni rupa alternatif yang konsisten tumbuh dan mengakar di tengah masyarakat.