JATIMTIMES - Program makan bergizi gratis (MBG) sejumlah sekolah di Kota Batu baru-baru ini terpaksa dihentikan. Pasalnya, ada temuan makanan yang disajikan basi dan bau. Padahal, MBG di sekolah-sekolah tersebut baru berjalan sekitar sepekan.
Menurut informasi yang dihimpun, temuan makanan basi dan bau itu terjadi di SMA Negeri 1 Kota Batu dan SMP Negeri 1 Kota Batu. Para siswa mengeluh dan tak mau makan makanan yang telah disiapkan karena mendapati lauk yang tidak layak.
Baca Juga : Diduga Basi, Ratusan Siswa di Jember Tolak MBG, Pengelola Dapur Angkat Bicara
"Iya, kemarin ada yang tempenya kayak sudah lama dan basi. Terus lauknya yang lain juga sudah nggak enak," ujar salah seorang siswi SMA Negeri 1 Kota Batu yang tak berkenan namanya disebutkan dalam berita, Kamis (25/9/2025).
Menurut ceritanya, makanan yang disajikan saat itu memang tidak cukup layak dimakan. Karena takut mual dan tidak sehat. Ia dan beberapa rekannya memilih tidak memakan.
"Tidak semua, ada sebagian yang basi tempenya. Ada yang bau di sayurnya bau. Seperti makanan sisa kemarin dan rasanya aneh," tambahnya.
Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Kota Batu Anto Dwi Cahyono membenarkan. Bahwa penyajian MBG hingga sekarang dihentikan sementara karena temuan tersebut. Pihaknya menyayangkan afanya kejadian tersebut yang merugikan kesehatan siswa.
"Ya, dihentikan sementara karena kemarin ada yang basi, sebagian lauk, ada yang sayurnya basi, jadi tidak dimakan anak-anak," jelas Anto saat dihubungi, Jumat (26/9/2025).
Ia juga membenarkan bahwa adanya bau tidak sedap dari wadah saji atau yang biasa disebut ompreng MBG. Dikatakannya, wadah saji tersebut berbau amis.
Baca Juga : Tak Ingin Peristiwa Buruk MBG Terjadi di Kota Malang, Dewan Ingin Ada Pengawasan
Temuan di SMAN 1 Kota Batu, kata Anto yakni pada Kamis (25/9/2025) kemarin. nasi yang diberikan ke siswa basi dan lauk tidak layak dikonsumsi. Anto mendapatkan keluhan dari siswa bahwa rasa makanan juga jauh dari kata enak.
Anto mengatakan karena makanan yang tak layak para siswa memilih untuk membuang makanan program MBG itu untuk dikembalikan ke SPPG yang informasinya berada di wilayah Kecamatan Batu.
Ia menyebut, MBG di sekolah yang dipimpinnya itu mulai terlaksana sejak Kamis 18 September 2025 lalu, atau sudah berjalan sepekan. Kiriman MBG tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Sisir.
"Ke depan harusnya ada pengawasan lebih diperketat khususnya di dapur SPPG yang menjadi tempat dibuatnya makanan," tegas Anto.
