JATIMTIMES - Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat semakin ramai diperbincangkan publik setelah banyak figur dan influencer ikut menyuarakannya di media sosial. Salah satu penggagasnya, Andovi Da Lopez, mengungkapkan bahwa penyusunan daftar tuntutan tersebut hanya memakan waktu sekitar tiga jam.

“Kita panggil semua yang itu, kita bikin satu messages yang tuntutannya bisa didengar semua orang. Nah, itu phone call-nya memang sekitar 3 jam memang,” kata Andovi. 

Baca Juga : 2 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkap dan Ulasannya

Andovi mengaku ia sempat menghubungi sejumlah figur publik lain, seperti Salsa Erwin dan Jerome Polin, agar aspirasi tersebut lebih luas terdengar masyarakat. “Ya gini, buktinya kita saja bisa (kerja cepat), kok DPR enggak bisa, walaupun ini tuntutan ya,” imbuh Andovi.

Hingga Selasa (3/9/2025), 17+8 menjadi trending dalam penelusuran Hoogle. Banyak warganet yang mencaritahu soal maknanya, termasuk penasaran soal dominasi warna pink dan hijau yang ada pada gerakan 17+8 Tuntuyan Rakyat. Lalu, apa sebenarnya makna dari kedua warna ini?

Makna Pink

Warna pink pertama kali mencuri perhatian publik saat aksi 28 Agustus 2025 di depan DPR. Seorang ibu berkerudung pink berdiri di barisan terdepan menghadapi aparat. Meski situasi memanas dengan gas air mata dan water cannon, ia tetap lantang berorasi bahkan berani melawan barikade polisi dengan bambu.

Sosok ini kemudian viral di media sosial, menjadikan kerudung pink sebagai simbol keteguhan dan keberanian rakyat.

Pink selama ini kerap diasosiasikan dengan kelembutan, empati, dan kasih sayang. Namun dalam aksi tersebut, pink justru menampilkan wajah baru, yakni keberanian yang lahir dari cinta.

Menurut penelitian Identifying the Meaning of Colors as Design Information for Design Tools: A Systematic Literature Review dari Telkom University (2024), pink melambangkan empati, pengertian, dan kebaikan hati. Tetapi dalam demonstrasi, warna ini bertransformasi menjadi simbol perlawanan yang penuh keteguhan.

Pink juga mengingatkan bahwa perjuangan rakyat bukan hanya tentang perlawanan fisik, melainkan melindungi dan membela dengan hati. Keberanian itu hadir bukan dari amarah, tetapi dari kasih yang menolak tunduk pada ketidakadilan.

Baca Juga : Ketua DPRD Magetan Penuhi Janji, Temui Massa Aksi Damai di Depan Kantor DPRD

Makna Hijau

Berbeda dengan pink, warna hijau dalam daftar tuntutan ini melambangkan harapan, keseimbangan, dan arah pembaruan. Warna hijau yang muncul dalam poster-poster juga terafiliasi dengan warna seragam ojek oline (ojol) yang menjadi korban dalam peristiwa demo di Jakarta. 

Menurut Interaction Design Foundation, hijau identik dengan kedamaian, pertumbuhan, vitalitas, dan pembaruan. Dalam konteks 17+8 Tuntutan Rakyat, hijau menjadi pengingat bahwa reformasi bukan sekadar pergantian wajah kekuasaan, tetapi membangun masa depan yang lebih sehat dan produktif.

Hijau juga menghadirkan kesegaran di tengah panasnya perlawanan. Warna ini seolah mengajak semua pihak untuk menenangkan diri, menimbang ulang, dan melanjutkan perjuangan dengan lebih jernih.

Tanpa hijau, perjuangan bisa kehilangan arah. Dengan hijau, rakyat tetap memiliki kompas menuju masa depan yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Itulah makna dominasi warna pink dan hijau yang ada pada 17+8 Tuntutan Rakyat. Semoga informasi ini membantu ya.