Kehadiran Rektor dan Mahasiswa Internasional di MQKI Jadi Bukti Misi Globalisasi UIN Malang
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
03 - Oct - 2025, 07:34
JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menegaskan perannya di panggung internasional. Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., hadir langsung pada pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) pertama yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), 2-7 Oktober 2025.
Dalam momen itu, Prof. Ilfi juga mengirim sepuluh mahasiswa asing UIN Malang untuk ikut serta dalam ajang yang menjadi kompetisi kitab kuning internasional pertama di Indonesia tersebut.
Baca Juga : Pungutan Retribusi Baru di 23 SMK, Fraksi Gerindra DPRD Jatim Ingatkan Misi Utama Sekolah
MQKI I resmi dibuka oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Ribuan santri dari berbagai daerah di Indonesia serta delegasi dari sembilan negara Asia Tenggara hadir memeriahkan acara. Mengusung tema “Dari Pesantren untuk Dunia: Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaian dengan Kitab Turats”, kegiatan ini tak hanya berfokus pada lomba membaca kitab, tetapi juga dilengkapi dengan delapan rangkaian acara lain, mulai dari halaqah ulama, expo pesantren, hingga program pesantren hijau.

Delegasi mahasiswa UIN Malang yang tampil dalam MQKI datang dari sepuluh negara berbeda, di antaranya: Ahmad Naweed Rahimi (Afghanistan), Ouail Brahim Sabri (Aljazair), Christian Richard Portis (Amerika Serikat), Ma Jun (China), Said Omar Kassim (Komoros), Abdullah Miftah Ali Akheel (Libya), Alia Asadullah (Pakistan), Wala Magdi Asayid Ahmed (Sudan), Ozodbek Odinaev (Tajikistan), serta Mohammed Ahmed Mohammed Sulaiman Al Ahdal (Yaman). Kehadiran mereka merepresentasikan wajah kosmopolitan kampus biru itu sekaligus menjadi simbol perjumpaan Islam lintas budaya.
Rektor UIN Malang menegaskan, partisipasi mahasiswa internasional di MQKI menjadi bukti nyata misi globalisasi kampus dan jembatan sinergi antara perguruan tinggi Islam dengan pesantren.
“Kehadiran mahasiswa kami di sini membuktikan bahwa UIN Malang bukan hanya pusat akademik, tetapi juga rumah bagi keragaman umat Islam dunia,” ujar Prof. Ilfi.
Dipilihnya Pondok Pesantren As’adiyah sebagai tuan rumah tidak lepas dari sejarah panjang lembaga ini yang sudah hampir seabad berdiri dan memiliki lebih dari 450 cabang di Indonesia. Seleksi awal MQKI sendiri dilakukan secara daring dengan melibatkan 8.773 santri dari 1.218 lembaga pendidikan. Dari ribuan peserta itu, hanya yang terbaik yang kemudian berhak tampil di Wajo.
Baca Juga : PTFI Dukung Penyelamatan Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al-Khoziny
Acara pembukaan berlangsung khidmat, dibuka dengan pawai budaya dan doa bersama. Rektor UIN Malang bersama para mahasiswa internasional menjadi sorotan, dianggap sebagai bukti nyata kolaborasi antara dunia akademik dengan pesantren.
UIN Malang menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam MQKI I bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk komitmen nyata untuk mendorong diplomasi akademik Islam di tingkat global. Dengan sinergi pesantren dan perguruan tinggi, diharapkan Indonesia semakin tegak sebagai salah satu pusat rujukan kajian Islam dunia.