Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Posyandu Era Baru: Layani Semua Siklus Kehidupan, Bukan Hanya Balita dan Lansia

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

29 - Oct - 2025, 15:05

Placeholder
Penyerahan piala Lomba Posyandu Bidang Kesehatan Kota Malang 2025. (Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus memperkuat peran posyandu dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Kini, posyandu tidak lagi hanya fokus pada balita dan lansia, tetapi mencakup seluruh siklus kehidupan. Mulai dari ibu hamil, bayi, remaja, dewasa hingga lanjut usia.

Perubahan ini sejalan dengan penerapan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang menuntut kader posyandu memiliki kemampuan lebih luas.

Baca Juga : Wali Kota Mas Ibin Turun ke Lapangan: Susuri Sungai, Menata Strategi Penanganan Banjir Kota Blitar

“Sekarang eranya posyandu ILP. Artinya, sasaran posyandu itu bukan hanya balita atau ibu hamil, tapi semua siklus kehidupan,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Malang Muhammad Zamrony dalam kegiatan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu, Rabu (29/10/2025).

Dengan sistem ILP, tidak ada lagi pembagian kader berdasarkan kelompok usia. Semua disebut kader posyandu, dan harus mampu melayani seluruh jenjang usia.

“Tidak ada lagi istilah kader posyandu lansia atau kader posyandu balita. Semua disebut kader posyandu saja. Karena itu, kemampuan mereka harus terus ditingkatkan,” lanjutnya.

Sebagai upaya peningkatan kualitas, Pemkot Malang menargetkan setiap kader menguasai 25 kompetensi dasar. Bahkan, untuk memotivasi para kader, Dinas Kesehatan menggelar Lomba Posyandu Bidang Kesehatan Tahun 2025.

“Lomba ini menjadi bentuk apresiasi agar posyandu semakin baik. Termasuk dalam hal pelayanan dan penguatan kemampuan kader di bidang kesehatan,” ujarnya.

Dalam sistem penilaian, kompetensi kader dibagi menjadi tiga tingkatan. Purwa (dasar), Madya (menengah), dan Utama (tinggi). Pemkot menargetkan agar semakin banyak kader mencapai tingkat utama, terutama untuk mendukung pelayanan di puskesmas pembantu.

Baca Juga : Kebijakan Tepat Sasaran Mas Ibin, Penerima Rastrada di Kota Blitar Bertambah

“Ke depan, puskesmas pembantu tidak hanya diisi perawat atau bidan. Tapi juga ada dua kader posyandu yang mendampingi. Syaratnya, kader tersebut harus sudah berada di kategori utama,” katanya.

Saat ini, sekitar 30 persen kader di Kota Malang telah mencapai kategori utama. Sisanya masih terus dibina agar mampu memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Tahap awal, seluruh puskesmas di Kota Malang telah berstatus Puskesmas ILP. Selanjutnya, ditargetkan ada 16 puskesmas pembantu yang menerapkan sistem serupa.

“Satu puskesmas pembantu akan dilengkapi dua kader posyandu, satu perawat, dan satu bidan. Jadi pelayanannya lebih menyeluruh dan dekat dengan masyarakat,” pungkasnya.


Topik

Pemerintahan Pemkot Malang posyandu Posyandu Integrasi Layanan Primer ILP Kota Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Situbondo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan