JATIMTIMES - Kejadian plafon ambrol kembali terjadi di salah satu gerai FamilyMart di Kota Malang. Insiden ini berlangsung pada Kamis (23/10/2025) pukul 11.30 WIB.
Peristiwa tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pada April 2025 lalu, kasus serupa juga pernah menimpa cabang FamilyMart lain di kawasan Kayutangan. Saat itu, plafon minimarket tersebut juga roboh akibat hujan deras yang mengguyur Kota Malang, hingga membuat air mengucur deras ke bagian dalam.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem Landa Kota Batu Hari Ini, Tebing Longsor hingga Air Meluap Masuk Rumah Warga
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, plafon FamilyMart di kawasan Jalan Ijen ambrol usai hujan lebat mengguyur Kota Malang. Diduga air hujan tak tertahan membuat bagian atap jebol.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Para pegawai FamilyMart disebut sigap mengevakuasi pengunjung yang sedang berbelanja ke area yang lebih aman.
Hingga kini, pihak FamilyMart belum mengeluarkan keterangan resmi terkait penyebab pasti ambrolnya plafon di dua cabangnya tersebut.
Kejadian ini sontak menuai beragam komentar dari warganet di media sosial. Banyak yang menyindir kualitas bangunan minimarket waralaba asal Jepang itu.
“awoooh jebol ann ngene FM,” tulis akun @wildanhaf****.
“berarti build plafonnya FM ni jelek lho, di mana-mana ambrol kena hujan,” tambah akun @anisaa***.
Komentar-komentar seperti itu pun viral, membuat publik bertanya-tanya apa penyebab plafon mudah ambrol terutama saat hujan deras mengguyur.
Lalu, Apa Penyebab Plafon Mudah Ambrol?
Melansir situs Prance Building, ada beberapa faktor utama yang bisa menyebabkan plafon rumah atau bangunan mudah roboh saat hujan deras.
1. Tergerus Air
Penyebab paling umum adalah plafon yang terus-menerus tergerus air. Hal ini bisa disebabkan oleh atap bocor atau adanya pipa air yang rusak.
Jika air terus menetes ke plafon, material di dalamnya menjadi lembap, berjamur, hingga akhirnya rapuh dan roboh.
2. Material Plafon yang Buruk
Pemilihan material juga sangat berpengaruh terhadap ketahanan plafon. Jika bahan yang digunakan berkualitas rendah, plafon akan cepat rusak dan perlu sering diganti.
Beberapa jenis material yang umum digunakan antara lain plafon PVC, gypsum, dan kayu. Penggunaan bahan berkualitas lebih baik bisa memperpanjang usia plafon.
Baca Juga : Kalori Sudah Defisit, Tapi Berat Badan Tak Turun? Ini Kata Ahli Gizi RSI Unisma Malang
3. Serangan Hama
Hama seperti rayap, tikus, dan semut tukang kayu juga bisa merusak struktur plafon. Mereka biasanya menyerang balok penyangga atau lapisan kayu di bagian atas.
Untuk mencegahnya, disarankan menggunakan jasa pembasmi hama profesional dan melapisi area rawan dengan cairan pelindung khusus.
4. Plafon Sudah Usang
Plafon yang sudah tua atau aus secara alami juga berisiko roboh. Oleh karena itu, pengecekan rutin sangat penting untuk mengetahui kondisi langit-langit rumah atau bangunan.
Setelah diganti, plafon sebaiknya diperkuat dengan bahan logam modern seperti aluminium atau baja agar lebih tahan lama. Umumnya, plafon berkualitas bisa bertahan hingga 30 tahun tergantung perawatan dan jenis material.
5. Beban Berlebih
Pemasangan perabotan seperti lampu gantung, kipas angin, atau instalasi listrik di langit-langit juga dapat menambah beban plafon. Jika struktur penyangganya tidak kuat, plafon bisa runtuh kapan saja.
Sebaiknya gunakan perabotan ringan atau konsultasikan dulu dengan ahli konstruksi sebelum memasangnya.
Itulah berbagai alasan mengapa plafon kerap ambrol saat hujan. Beberapa tanda plafon mulai bermasalah juga bisa rasakan antara lain jika muncul retakan halus, perubahan warna menjadi kekuningan atau kehitaman, hingga terdengar suara ‘krek’ saat hujan turun.
Jika gejala-gejala itu mulai tampak, sebaiknya segera lakukan perbaikan sebelum kerusakan semakin parah. Semoga informasi ini bermanfaat ya!
