JATIMTIMES - Pemkot Batu berupaya terus mengajak pelaku usaha untuk berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Salah satunya dalam penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR). Untuk mewadahi itu, Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSL BU) dibentuk, Selasa (30 September 2025).
Pemkot dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengundang sebanyak 150 pelaku usaha dari berbagai bidang. Baik perhotelan, restoran, perbankan, dan industri lain.
Baca Juga : BUMD Jatim Minim Partisipasi di Job Fair Disnakertrans 2025, Pola Rekrutmen Dipertanyakan
Wali Kota Batu Nurochman mengatakan, pembentukan forum TJSL BU sebagai wujud implementasi dari janji kampanye pada pemilihan kepala daerah lalu. Yakni dengan mencari sumber dana lain tanpa mengandalkan penuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara penuh dalam menjalankan program yang berkaitan dengan visi dan misi.
Bahkan, rencana itu juga jauh direncakan sebelum adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD.
"Momentum ini juga pas sebagai bentuk creative finance di tengah gelombang efisiensi yang melanda saat ini,” terang Nurochman.
Dirinya berkomitmen untuk tidak terlalu bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Salah satunya dengan memanfaatkan investor di Kota Batu yang potensial bergabung dalam forum.
Hal tersebut juga sebagai bentuk komitmen pengusaha yang ada di Kota Batu. Khususnya dalam memberikan kepedulian sosialnya melalui perusahaan masing-masing untuk kepentingan publik.
"Nantinya mereka boleh merekomendasikan untuk bantuan pada berbagai sektor," kata Wali Kota yang akrab disapa Cak Nur itu.
Seperti lingkungan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), olahraga hingga program seribu sarjana. Dengan begitu eksistensi mereka dalam ikut serta membangun Kota Batu dapat dinikmati masyarakat secara luas.
Kepala DPMPTSP Kota Batu Dyah Lies Tina mengatakan, pembentukan forum TJSLBU bukan hanya sekadar mendorong kemajuan ekonomi. Namun sebagai wujud transparansi pembangunan pemerintah melalui TJSL.
Baca Juga : Arema FC: Tragedi Kanjuruhan Jadi Titik Balik Reformasi Sepak Bola, Bukan Sekadar Peringatan
Dyah menyebut, selama ini TJSL sudah banyak berjalan secara mandiri. Hal itulah yang menyebabkan potensi keterlibatan pelaku usaha tidak terlihat maksimal realisasinya.
"Dengan pembentukan forum yang sah, diharapkan adanya tata kerja yang lebih baik dan teroganisir," ungkap Dyah.
Bahkan, pembentukan forum TJSLBU memiliki payung hukum yang kuat. Itu berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal serta Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2020 tentang TJSLBU.
"Dengan sinergi dan koordinasi antara pelaku usaha dan Pemkot Batu, kami berharap terbangunnya mekanisme pembangunan yang optimal," tegasnya.
Di sela-sela diskusi, sekaligus dilakukan pemilihan dengan penunjukan langsung Direktur PT Selecta Sujud Hariadi untuk menjabat sebagai ketua forum. Pihaknya berkomitmen untuk menjalankan tugas dan siap berkoordinasi dengan Pemkot Batu untuk lebih baik ke depannya.
