JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memberikan tugas berat kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Budiar yang baru saja dilantik pada Kamis (25/9/2025) lalu untuk dapat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengatakan, kondisi kemiskinan di Kabupaten Malang merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan dan dituntaskan.
Baca Juga : Pemasangan Smart Gate Parking Alun-alun Kota Batu Molor, Dishub Tengetkan Tuntas Bulan Depan
Menurut Sanusi, Budiar sebagai pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) tertinggi di lingkungan Pemkab Malang harus bisa merangkul dan bekerja sama dengan seluruh perangkat daerah untuk dapat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang.
"Sekda harus mampu menggerakkan seluruh perangkat daerah, mengonsolidasikan program, mulai dari bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat," ungkap Sanusi.
Pihaknya pun membeberkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang berdasarkan rilis terbaru data kemiskinan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, kemiskinan Kabupaten Malang turun 0,2 persen di tahun 2025 dibandingkan dengan tahun 2024.
Pasalnya, berdasarkan data BPS Kabupaten Malang, angka kemiskinan di Kabupaten Malang pada tahun 2024 sebesar 240.140 jiwa atay 8,98 persen. Sedangkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang pada tahun 2025 sebesar 235.620 jiwa atau 8,78 persen. Dengan kondisi itu, kemiskinan Kabupaten Malang berada di urutan ke-18 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Menurut Sanusi, perlu adanya kolaborasi dan sinergitas lintas perangkat daerah serta elemen yang lain dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang. Pasalnya, untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang tidak bisa hanya mengandalkan bantuan sosial atau program pemberdayaan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun Pemkab Malang.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Blitar Dorong Pekerja Miliki Rumah Layak melalui Program MLT
"Pemerintah tidak bisa sendiri. Semua elemen harus bersatu. Desa, CSR dari perusahaan, lembaga sosial, sampai perguruan tinggi, semua bisa ikut terlibat. Kalau bergerak bersama, saya optimis angka kemiskinan bisa terus ditekan," jelas Sanusi.
Lebih lanjut, dengan berbagai upaya yang dilakukan serta sinergitas semua elemen dapat menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Malang secata signifikan. Sanusi pun berharap di akhir kepemimpinannya nanti di tahun 2030, angka kemiskinan di Kabupaten Malang setidaknya sudah berada di angka lima persen atau bahkan jauh di bawahnya.
