JATIMTIMES – Langkah kontingen SMP Negeri 8 Blitar di arena Kejuaraan Nasional SH Terate UIN Satu Cup ke-3 berbuah manis. Dari gelanggang yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Tulungagung, 4–8 Agustus 2025, para atlet muda itu pulang dengan kepala tegak: tujuh emas, sepuluh perak, delapan perunggu, sekaligus predikat juara umum 2 kategori pra-remaja.
Prestasi ini tidak lahir dalam semalam. Wildan Akbar, ofisial tim, menuturkan bahwa dua bulan terakhir menjadi periode yang penuh keringat. Para atlet ditempa lima kali sepekan dengan menu latihan teknik, fisik, dan penguatan mental. “Kami juga sering mengadakan sparing, termasuk melatih atlet putri melawan putra untuk membangun mental bertanding,” kata Wildan, Senin (18/8/2025).
Baca Juga : Peserta Asal Banyuwangi Rela Tempuh 6 Jam demi Ikut FIK RUN 2025 di Malang
Ia menambahkan, pendekatan khusus bagi atlet perempuan menjadi penting karena tantangan psikologis di lapangan kerap lebih berat.
Keberhasilan di Tulungagung disebut Wildan sebagai batu loncatan. Target berikutnya adalah kejurprov dan pekan olahraga pelajar daerah (popda). “Kami akan terus meningkatkan fisik, teknik, dan mental agar anak-anak mampu mewakili Kota Blitar di even nasional,” ujarnya.
Di arena yang mempertemukan 300 peserta dari seluruh Indonesia itu, SMPN 8 Blitar tampil konsisten. Nama-nama seperti Zaki, Mario, Badar, hingga Nikyta menyumbang medali emas. Sementara sederet perak dan perunggu juga mengisi daftar pencapaian, menegaskan bahwa sekolah ini menjadi salah satu kantong prestasi pencak silat di Blitar.
Bagi SMPN 8 Blitar, hasil ini bukan sekadar soal jumlah medali. Ada pesan pembangunan karakter yang hendak disampaikan: bahwa olahraga, khususnya pencak silat, bisa menjadi ruang menempa generasi muda agar lebih tangguh, percaya diri, dan berdaya saing.
Baca Juga : Ekspedisi 80 Gunung Arjuno Sukses Digelar, Pesan Khofifah: Cintai Alam sebagai Bentuk Cinta Tanah Air
Kejuaraan ini juga mengonfirmasi satu hal: pembinaan olahraga di tingkat sekolah, bila dilakukan dengan serius dan berkesinambungan, mampu melahirkan atlet berkaliber nasional. SMPN 8 Blitar telah memberi buktinya.
Dengan torehan 25 medali dan gelar Juara Umum 2, kontingen ini seolah menegaskan bahwa Blitar tidak kekurangan talenta. Yang dibutuhkan hanyalah ruang, dukungan, dan kepercayaan, agar prestasi lokal dapat bertransformasi menjadi prestasi nasional.
